Permainan Tradisional JAWA (Dolanan Jawa)
Salah satu permainan tradisional Jawa yang perlu kita ketahui dan kita lestarikan itu ada berbagai macam,dan sekarang saya coba menjelaskan jenis-jenis permainan tradisional di daerah saya,yaitu tepatnya di Desa Kutuk Kabupaten Kudus,diantaranya ini ada:
Salah satu permainan tradisional Jawa yang perlu kita ketahui dan kita lestarikan itu ada berbagai macam,dan sekarang saya coba menjelaskan jenis-jenis permainan tradisional di daerah saya,yaitu tepatnya di Desa Kutuk Kabupaten Kudus,diantaranya ini ada:
1.Sideponan
Permainan ini adalah salah satu
permainan tradisional yang menurutku sangat rame dan mengasikkan.permainan ini
dibutuhkan fisik yang lumayan kuat, suara lumayan lantang.dan lapang lumayan
lebar.aturan mainnya peserta berjumlah 3 lebih,dimulai dari suit,batu gunting
kertas (hom pimpa) untuk menentukan yang kalah.
Setelah didapati yang kalah dalam
suit,maka tugas yang jadi(kalah) mengejar-ngejar pemain yang lain sampai ia
kena.dan yang tidak jadi ia berlari-lari menghindari kejaran dari yang kalah,bukan
hanya kejar-kejaran yang istimewa dari permainan ini jika peserta yang tidak jadi
sudah kepepet dan hampir kena oleh yang
jadi maka ia akan berjongkok,nah untuk berdiri lagi ia harus minta bantuan
pemain lain yang masih berdiri,dengan berkata dji,ro,lu atau 1,2,3
.Kalau pemain pada jongkok semua,nah tugas yang jadi atau yang kalah tadi tidak
selesai sampai disini.Dia harus tetep berdiri dan mengawasi pemain lain supaya
tidak sampai bergandengan tangan dan bisa berdiri lagi.kutukan atau yang jadi
bisa selesai dan digantikan pemain lain
untuk posisinya jika:dia memegang seorang yang masih berdiri,dia memegang
seorang pemain yang jongkok dan bersuara dan yang terakhir dia memegang dua
pemain yang jongkoknya berdekatan dan berkata ‘’sidepo’’.Nah,itulah menurutku tentang permainan ini.
2.Sengkongan
atau Tekongan
Permainan ini hampir sama dengan
dengan petak umpet,tapi bedanya sengkongan ada kata sengkong,tekong jika ia
menemukan yang mengumpat.Untuk aturan mainnya:
Pertama,
dibutuhkan pemain lebih dari dua orang
(minimal dua orang),
tanah lapang, dan
tongkat atau senjata.Masing-masing pemain mempunyai satu
tongkat. Selanjutnya,
membuat lingkaran di tanah sebagai pusat permainan.
Permainan dimulai dengan cara
nuju atau nijar (masing-masing
pemain melemparkan tongkat
ke arah lingkaran dengan jarak tertentu),
untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga.
Pemain yang tongkatnya
jatuh dengan jarak paling jauh dari lingkaran,
dialah yang menjadi penjaga.
Kedua,
saat sudah diperoleh siapa yang menjadi penjaga,
sontak pemain lainnya langsung berlari
mencari tempat persembunyian sembari penjaga menata
tongkat secara vertikal
(ditumpuk) tepat
di tengah lingkaran. Setelah
selesai merapikan tongkat
yang berserakan, panjaga
kemudian mencari pemain lainnya yang telah bersembunyi.
Aturannya, bagi
penjaga, ketika
menemukan pemain yang bersembunyi, dia
diwajibkan berkata “Tekong atau Sengkong”
dan diikuti nama pemain yang ditemukan.
Tidak selesai sampai di situ,
penjaga harus menuju lingkaran tempat
tongkat ditumpuk dan disertai teriakan
“Bubar”,
tanda telah menyentuh lingkaran.
Dan proses menuju lingkaran inilah yang
menarik, penjaga
harus berjibaku, saling
sikut, dalam
suatu perlombaan lari menuju lingkaran dengan pemain yang di”tekong
atau Sengkong”.
Sebab, apabila
penjaga belum menyentuh lingkaran pemain mempunyai kesempatan untuk meruntuhkan
kembali tatanan tongkat.
Itu artinya penjaga harus menata ulang
tongkat, dan
pemain yang di”tekong atau Sengkong”mempunyai
kesempatan untuk bersembunyi lagi. Dan
pemain lainnya pun boleh meruntuhkan tatanan
tongkat untuk membebaskan pemain yang tertangkap sekaligus
melonggarkan pekerjaan si penjaga. Untuk
itu, penjaga
harus mengamankan tatanan tongkat
supaya tidak “dihancurkan”
pemain lainnya.
Dalam
suatu permainan, sudah
lazim seorang pemain menjadi penjaga “abadi”.
Hal ini disebabkan penjaga tidak dapat menemukan semua
pemain. Untuk
itulah, dibutuhkan
kemampuan fisik yang fit,
ulet dan lari yang cepat.
Dan tidak jarang permainan digelar berkali-kali,
dan berhari-hari dengan penjaga yang sama.
permainan akan selesai ketika penjaga telah menemukan semua
pemain atau si penjaga ngambek alias dikungkung.
3.Colod-colodan
Permainan ini merupakan suatu
permainan lompat melompat diatas kaki,pesertanya minimal tiga,permainan dimulai
dari koin tos(suit,hom pim pa).Misal yang main si A,B,C yang menang jadi
pelompat yang kalah jadi halangan pelompat.Si A menang dia berarti jadi
pelompat.B,C kalah maka dia harus jadi penghalang bagi si A yang mau
lompat.Karena B,C kalah dia duduk sambil kedua kaki mereka diluruskan dan
disatukan atau luruskan.Lompatan pertama kaki si B yang satu diangkat,si A
terus melompat,kalau A berhasil melompat
maka kaki B yang satu diangkat dan kalau A masih berhasil dilanjutkan lompatan
selanjutnya sampai keempat kaki keangkat
semua.Jika A gagal melompati berarti dia kalah
dan dilanjutkan pemain lain.
Nah,aturan permainannya seperti
itu,memang permainan ini agak sedikit bahaya,dan dibutuhkan fisik kuat.Dan
itulah salah satu permainan yang aku lakukan di waktu kecil bersama teman-teman
dahulu.
Sumber:
- Agus Widodo 19
tahun warga desa Kutuk Kecamatan Undaan Kudus
- Zakariya
Aminussoleh 14 tahun desa Kutuk Kecamatan Undaan Kudus
0 komentar:
Posting Komentar