Dalam warna
pada dasarnya dibagi menjadi tiga yaitu: pertama Hue berkaitan dengan panas dan
dinginnya warna. Hue adalah istilah yang menunjukkan warna dari suatu warna,
seperti merah, hijau, biru dan sebagainya. Kedua, volue yang mempengaruhi gelap
terangnya warna. Ketiga, intensity yang berpengaruh terhadap cerah dan suramnya
warna.
Warna yang digunakan dalam sungging wayang kulit tidak
hanya sekedar memperindah penampilan, tetapi memiliki nilai yang lebih
mendalam, yaitu berkaitan dengan masalah simbol atau perlambang. Perlambangan
itu berkaitan dengan sifat atau karakter tokoh wayang, namun ada pula yang
berhubungan dengan masalah pertunjukan wayang kulit itu sendiri. Adanya warna
pada wayang kulit juga merupakan penggambaran yang berkaitan dengan masalah
budaya dan kepercayaan masyarakat pendukung wayang kulit purwa tersebut.
Warna yang berkaitan dengan karakter tokoh wayang
kulit dapat diperhatikan dari muka tokohnya. Warna polos pada muka tokoh wayang
ada beberapa macam seperti merah atau merah muda, hitam, putih, peraha atau
kuning emas, biru dan hijau, dengan perwatakan yang bermacam-macam pula. Berikut macam dan arti dari warna
wayang:
1. Tokoh muka wayang yang berwarna merah atau merah muda menggambarkan sifat perwatakan yang keras, kurang sabar, mudah emosi (panas-baran),
pemberani, panas, dan angkara.
2. Muka hitam merupakan penggambaran sifat perwatakan
sentausa, bijaksana, langgeng, luhur, dan bertanggungjawab.
3.
Muka putih perwatakannya bersifat bersih dan suci.
4. Muka perana (kuning emas) menggambarkan perwatakan
yang sedang (sepadho-padho/tepo sliro).
5. Muka biru atau hijau menggambarkan sifat perwatakan
yang picik, berpandangan sempit, penakut, dan tidak bertanggungjawab.
Daftar Pustaka
Sujatmono.
1992. Wayang dan Budaya Jawa.
Semarang: Dahara Prize.
1 komentar:
kak, itu bukunya di halaman berapa ya kalo boleh tau??
Posting Komentar