Petung panca suda yaitu
ramalan yang menunjukkan baik dan buruknya perjodohan antara laki-laki dan
perempuan. Petung ini diambil dari neptu hari 7(tujuh) dan pasaran 5(lima).
Neptu
Dina
Senen : 4
Selasa : 3
Rebu : 7
Kemis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Minggu : 5
Neptu Pasaran
Pahing :9
Pon :7
Wage :4
Kliwon :8
Legi :5
Hasil
Ramalan Dari Petungan Panca Suda
Sisa 1: Wasesa Segara
Watak: Jembar budine (ikhlas), sugih pangapurane
(pemaaf), amot ujar lan becik (selalu berkata baik dan benar), gedhi wibawane (berwibawa).
Sisa 2: Tunggak Semi
Watak: rejeki tansah kecukupan, senajan dipapras meksa
isih bisa tukul
Sisa 3: Satriya Wibawa
Watak: Oleh kabegjan, kamulyan lan kaluhuran.
Sisa 4: Sumur Sinaba
Watak:
Kedunungan kepinteran, kawicaksanaan, panggonan kanggo pitakonan lan pitulungan.
Sisa 5: Satria Wirang
Watak:
Nandang Susah lan rekasa, kewirangan. Syarat kanggo sarana tulake ngetokake getih, upamane belih pitik utawa wedus.
Sisa 6: Bumi Kapetak
Watak:
Peteng ing ati nanging taberi ing panggawean, kuat nyandang lara lapa, nanging resikan. Sayrat srana tulake: Mendhem lemah.
Sisa 7: Lebu Katiup Angin
Watak:
nandhang papa citraka, tansah kapesan, rekasa golek sandhang pangan, sabarang
karepe, angel kaleksanan, asring pindhah omah. Syarat kanggo srana tulake:
Ngabul - abul bledhug, utawa awu.
Cara
Menghitung
Neptu hari dan pasaran
kelahiran laki-laki ditambahkan dengan neptu hari dan pasaran kelahiran si
perempuan. Seseudah di jumlahkan terus dikurangi dengan 10, sisanya atau
turahannya tidak boleh lebih dari 7. Jika sisanya lebih dari 7 jumlah neptu
tadi harus dikurangi dengan 7.
Contoh:
Paat lahir Kemis Pahing, neptunya berarti (8 + 9)
Tini lahir Jum’at Kliwon, neptunya (6 + 8)
Jumlah neptunya:
(8
+ 9) + (6 + 8) = 17 + 14 = 31
Jika dikurang 10
(sepuluh) = 31 – (10 x 3) -------à Sisa: 1 (satu)
Petung ini jatuh 1
(satu) yaitu: Wasesa Segara
Contoh
lainnya:
Joko lahir Rabu Pon, neptunya (7 + 7)
Siti lahir Sabtu Legi, neptunya (9 + 5)
Jumlah neptunya:
(7
+ 7) + (9 + 5) = 14 + 14 = 28
Jika dikurangi 10
(sepuluh) = 28 – (10 x 2) sisanya 8
Seharusnya sisanya
tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) oleh karena itu jumlah neptu tadi harus
dikurangi dengan 7 (tujuh) = 28 – (7 x 3) ------à Sisa 7 (tujuh)
Petung ini jatuh 7
yaitu: Lebu Katiup Angin.
Patung Panca Suda
diatas itu adalah peninggalan para leluhur, yang sampai sekarang masih sering
digunakan. Semua itu tadi hanya sarana untuk mewujudkan keluarga yang ayem tentrem,
mulya dan berwibawa. Yang semestinya rejeki, jodoh dan mati manusia itu sudah
menjadi takdir dari yang maha kuasa. Tetapi manusia juga wajib berdo’a dan
berikhtiar untuk mewujudkan keinginnya selanjutnya semua takdir hidup manusia
didunia diserahkan pada Tuhan yang maha kuasa.
Sumber:
Suryo Subroto, Mumpuni Basa Jawi,CV Pustaka Agung Harapan Jaya, Surabaya 1995
2 komentar:
Sesuatu yang akan datang sejatinya sama sekali tidak bisa diprediksi atau di ramal dan pasalnya ramalan jodoh dengan primbon atau sejenisnya penuh dengan kepalsuan dan sama sekali tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, inilah menyebabkan kenapa ramalan mereka selalu meleset, cacat bukti, dan ramalan seperti itu tidak bisa dibuktikan terutama mengapa bisa seperti ini itu secara detail dan ilmiah, penuh dengan kepalsuan dan kalau seperti ini tak ada bedanya dengan ramalan paranormal dan seperti diketahui ramalan paranormal penuh dengan kebohongan dan tipu daya dimana sihir itu persis seperti fatamorgana sama sekali tidak ada wujud nyatanya namun bayangan dari mereka tidak bisa dirasakan dan menjebak bagi yang melihatnya, tidak ada apa apa di dalamnya dan itulah fatamorgana pada sihir dan paranormal, primbon semacam ini penuh kelemahan dan tidak ada sumber ilmiah yang pasti yang bisa menguatkan "ramalan" ini dan bisa dengan mudahnya dibantah jika ramalan meleset dan memang realitanya selalu saja meleset
berak bacot
Posting Komentar