Tradisi di Bulan Maulud

Jumat, 02 Januari 2015



Kudus merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sebagian besar masyarakatnya dihidupi dengan usaha kretek, tak heran maka kota ini disebut dengan Kota Kretek. Kota Kudus ini memiliki banyak sekali tradisi. Salah satunya adalah Ampyangan. Ampyangan sendiri berasal dari salah satu jenis krupuk yang terkenal pada zaman dahulu, yaitu krupuk ampyang. ampyangan ini disebut juga dengan tradisi ampyang maulid. Tradisi ini bisanya dilakukan oleh masyarakat Desa Loram Kulon Kabupaten Kudus dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, yaitu setiap tanggal 12 Rabbi’ul Awal tahun Hijriyah.
Tradisi ini dilakukan dengan melakukan arak-arakan makanan hasil bumi atau hasil kreatifitas masyarakat. Salah satu makanan wajib yang diarak yaitu krupuk ampyang. Makna dari krupuk ampyang adalah sebagai lambang makanan yang begitu disukai oleh masyarakat Loram Kulon. Begitu pula makanan, hasil bumi, kreatifitas masyarakat adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah. Selain itu ada nasi kepel dalam arak-arakan tersebut. Makna dari nasi kepel tersebut adalah sebagai lambang persatuan masyarakat desa Loram Kulon Kudus.
Ampyang merupakan tradisi yang lekat dengan perjuangan Sultan Khadlirin dalam menyebarkan Islam di Kudus bagian selatan. Saat menyiarkan Islam di Loram dan sekitarnya, bulan Maulid yang bertepatan dengan hari lahir Rasulullah Muhammad SAW. Suami Ratu Kalinyamat ini mengajak masyarakat sekitar merayakan dengan menggunakan pernak-pernik kerupuk dengan bahan baku tepung yang biasa dibuat masyarakat. Dari situlah tradisi ini berasal.
Peserta Ampyang Maulid ini merupakan masyarakat Loram Kulon sendiri yang terbagi dalam tiap-tiap mushola di masing-masing dukuh. Ada peserta berarti ada jurinya. Juri yang bertugas menilai kreatifitas mana yang paling bagus adalah terdiri dari tokoh masyarakat dan sesepuh desa. Aspek – aspek yang dinilai antara lain: aspek kesenian, aspek pendidikan, aspek keagamaan, serta aspek sosial

foto tradisi Ampyang, 14-01-2014




0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Pocket